TERAS SRAGEN – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Aulia Desa Dukuh menghadirkan Kolam Renang Pancuran, yang menjadi wisata unggulan di wilayah Kecamatan Tangen dan sekitarnya seperti Kecamatan Jenar, dan Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.
Kolam Renang Pancuran Desa Dukuh yang dibuka sejak Januari 2023 tersebut menjadi tempat favorit warga sekitar untuk berwisata dan bercengkrama bersama keluarga terutama di akhir pekan.
Hadirnya kolam renang yang berada di wilayah utara Bengawan itu berawal ditemukannya sumber air di Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen oleh warga desa setempat. Sampai akhirnya pihak desa membuat gagasan pemanfaatan sumber air tersebut untuk obyek wisata air.
Obyek wisata air yang berjarak 14,4 km dari kota Sragen ini dikelola oleh BUMDes Aulia yang berisi tiga kolam yakni dua kolam untuk dewasa dan satu kolam untuk anak-anak. Selain itu juga diberikan fasilitas pendukung antara lain wifi yang bisa diakses pengunjung secara gratis.
Direktur Bumdes Aulia, Sunarto Senin (25/9/2023) mengatakan kolam renang Pancuran menjadi satu-satunya kolam renang di wilayah utara dan banyak dikunjungi tidak hanya masyarakat Tangen namun juga dari Kecamatan Jenar, Kecamatan Gesi, Kecamatan Ngrampal dan Kecamatan Sambungmacan.
“Sekarang ini banyak pengunjung yang datang, disamping karena airnya yang jernih dan segar juga harganya murah dan terjangkau. Jadi tidak heran pengunjungnya banyak. Pengunjungnya tidak hanya dari Tangen tapi juga dari luar Tangen,” terang Direktur Bumdes Aulia, Sunarto.
Kolam renang Pancuran dibangun diatas tanah kas desa seluas satu hektar dan memiliki tiga kolam renang. Dua kolam berukuran besar yakni ukuran 10×25 meter dengan kedalaman 1,5 meter dan 2,1 meter serta kolam anak-anak dengan kedalaman 60 x100 centimeter.
Kolam renang ini buka setiap hari Senin – Minggu dengan tiket masuk murah meriah sebesar Rp 5.000/orang dan Rp 3.000/orang untuk paketan anak sekolah.
“Di hari biasa pengunjung yang datang bisa sampai 50-170 orang pengunjung dan 700 orang pengunjung diakhir pekan. Rata-rata pendapatan dalam satu bulan mencapai Rp 15.000.000 bisa untuk menutup biaya operasional dan lainnya,” ujar pria ramah ini.
Saat ini di kolam renang Pancuran juga digunakan untuk berlatih para atlet renang yang sebelumnya berlatih di kolam renang Tirto Widoro 408 Sragen.
Meski saat ini masih terkendala dengan ketersediaan modal untuk pengembangan kolam renang, Sunarto menambahkan pihaknya telah melakukan beberapa sosialisasi kepada masyarakat salah satunya dengan membuat brosur dan stiker yang disebarkan ke sekolah-sekolah sehingga bisa menaikkan pendapatannya.
“Harapan ke depan, kami ingin mengembangkan kolam renang ini menjadi lebih besar lagi seperti menjadi waterboom dan ada wahana permainan anak. Walaupun telah meraih keuntungan mencapai Rp 15 juta atau lebih perbulan namun belum bisa menambah PAD desa,” harapnya. (diskominfo/bin)