SRAGEN – Program Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis) yang digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen merupakan upaya dalam rangka penanganan kemiskinan yang menggali kebutuhan dan potensi masyarakat ditingkat Desa yang dilakukan secara bergotong royong.
Inovasi yang diinisiasi oleh Pemkab Sragen ini dimulai tahun 2022 dibawah teknis Dinas Sosial Kabupaten Sragen yang dikhususkan untuk pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran, tepat waktu dengan lokus ke desa yaitu Desa Tuntas Kemiskinan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sragen Aris Tri Hartanto saat melaporkan kegiatan Wisuda Desa Tuntas Kemiskinan Gotong Royong Desa Tlogo Tirto di Lapangan Temon Desa Tlogo Tirto Kecamatan Sumberlawang Rabu (24/1/2024).
“Wisuda tahap pertama tahun 2022 dilaksanakan di desa Jabung Kecamatan Plupuh, kedua di desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan dan ketiga Desa Kadipiro Kecamatan Sambirejo. Selanjutnya wisuda tahap kedua Tahun Anggaran 2023 dilaksanakan di Desa Tlogo Tirto Kecamatan Sumberlawang, kedua Desa Bonagung Kecamatan Tanon, dan ketiga Desa Bukuran Kecamtan Kalijambe.”kata Aris.
Disebutkannya penanganan kemiskinan dan pengurangan pengangguran menjadi salah satu Visi Misi Bupati Sragen tahun 2021-2026 pada periode kedua ini dengan tujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, menambah pendapatan masyarakat dan mengurangi kantong-kantong kemiskinan melalui program Desa Tuntas Kemiskinan.
“Pemilihan Desa Tlogo Tirto sebagai lokasi Desa Tumis karena menjadi 45 Desa prioritas penanganan kemiskinan di Jawa Tengah dan Kabupaten Sragen. Pelaksanaan Desa Tumis di Tlogo Tirto dimulai pada pertengahan tahun 2023 sampai akhir Desember 2023. Alhamdullilah hari ini dilaksanakan wisuda yang ditandai dengan penyerahan SK dan piagam kepada Kepala Desa Tlogo Tirto.”terangnya.
Pelaksanaan Desa Tuntas Kemiskinan melalui beberapa tahapan yaitu pemilihan lokasi, pemilihan data, skrining data, assessment awal, assestment lanjutan dan pemberian terapi.
Melalui data awal DTKS dan P3KE Desil I Non DTKS sebanyak 964 KK dilakukan assessment awal dan assestmen lanjutan sampai akhirnya terpilih 702 KK yang diberikan terapi/bantuan.
“Ada yang dapat bantuan RTLH dan Jamban @Rp 15 juta, Bantuan Pendidikan dari GNOTA untuk 43 orang selama satu tahun SD @Rp 400 ribu, SMP @Rp 500 ribu dan SMA @Rp 600 ribu, bantuan Jaminan Hidup (Jadup) untuk 28 orang Rp 600 ribu selama 3 bulan, dan pelatihan untuk 70 orang maupun kegiatan usaha ekonomi (permodalan usaha) 31 orang.”ungkapnya.
Seluruh total anggaran yang dilakukan dalam program kegiatan Tumis tahap kedua untuk tiga Desa Tumis (Desa Tlogo Tirto, Desa Bonagung dan Desa Bukuran) sebesar Rp 10. 559 miliar dan treatment paling besar diberikan untuk Desa Tlogo Tirto yaitu Rp 4 miliar (37,91%).
Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku bersyukur atas selesainya program tuntas kemiskinan di Desa Tlogo Tirto. Pemberian bantuan merupakan bentuk nyata kinerja Pemerintah Kabupaten Sragen untuk mengentaskan kemiskinan.
“Penerima bantuan RTLH di desa Tlogo Tirto sebanyak 228 unit dengan anggaran gotong royong (Baznas, Bank Jateng dan APBD) sebesar Rp 3,420 juta. Ada pula yang menerima bantuan pendidikan dan Jadup yaitu tunjangan yang diberikan kepada masyarakat yang sudah tidak bekerja. Kemudian bantuan kambing untuk 21 KK dan bantuan pelatihan otomotif. ”kata Bupati.
Ia meminta bantuan terapi yang telah diberikan agar dimanfaatkan serta bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dapat dikelola dengan baik untuk kesejahteraan keluarga dan masyarakat bisa lebih mandiri.
Sementara Kepala Desa Tlogo Tirto Ngadiyo mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas bantuan terapi bagi warganya. Ia berharap seluruh bantuan dan pelatihan-pelatihan tersebut dapat membawa manfaat.
“Terimakasih Ibu Bupati atas bantuan kepada warga desa kami. Dari pelatihan las ada yang sudah bekerja di Gudang Shoopee di kota-kota besar seperti Jogja dan Semarang. Untuk bantuan permodalan dari penghasilan Rp 50 ribu menjadi Rp 100 ribu. Bantuan pendidikan bisa digunakan untuk uang saku atau keperluan membeli buku-buku. Bantuan RTLH membuat pemilik rumah senang dan rumahnya nyaman.”urainya.
Salah satu warga penjual pentol dan somay Sugiyanti di dukuh Dawung RT 10 Desa Tlogo Tirto dukuh Desa Tlogo Tirto (penerima bantuan modal usaha) menyatakan rasa syukurnya mendapatkan bantuan modal sebesar Rp2,3 juta yang digunakan untuk membeli stok bahan untuk satu bulan.
“Alhamdullilah banyak kemajuan. Biasanya sebelum ada bantuan penghasilan saya kadang Rp 70 ribu kadang Rp 100 ribu. Sekarang menjadi Rp 150 ribu atau malah bisa sampai Rp 200 ribu. Pelanggan juga bertambah. Barangnya saya belanjakan terigu, tepung pati, mie. Tidak usah belanja lagi buat stok satu bulan kedepan.”pungkasnya. ***