Bupati Sragen Dukung Komitmen Desa Jambeyan Sambirejo Tidak Lakukan Money Politic

Pilkades-Sragen

TERAS SRAGEN – Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendukung Desa Jambeyan yang menyatakan tidak melakukan money politic pada Pemilihan Kepala Desa Serentak Kedua (Serda) 11 Oktober 2023 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Yuni di hari kedua pelaksanaan Deklarasi Damai Pilkades Serentak Kedua (Serda) tahun 2023 di tiga balai desa yakni Balai Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo, Balai Desa Puro Kecamatan Karangmalang dan Balai Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Rabu pagi (13/9/2023).

Komitmen Pilkades damai ditandai dengan penandatanganan oleh 4 Calon Kepala Desa (Cakades) dari Desa Jambeyan, 2 Cakades dari desa Puro, dan 3 Cakades dari Desa Jetak yang disaksikan oleh Bupati dan jajaran perwakilan Forkopimda Sragen.

Bupati Yuni mengapresiasi kepada 4 Cakades Jambeyan yang berkomitmen tidak melakukan Money Politic (mempengaruhi pemilih dengan imbalan materi). Uniknya, para cakades tersebut melakukan urunan yang dikelola oleh tim suksesnya yang akan dibagikan kepada hak pilih (warga masyarakat) setelah usai mencoblos.

“Saya mendapat informasi ada kesepakatan diantara 4 calon kepala desa ini untuk tidak melakukan praktik money politic. Itu sangat patut diapresiasi. Para calon semua urunan, nanti setelah selesai nyoblos pulangnya mendapat uang transport. Jika bisa seperti ini persaingan tidak terlalu tajam.” terang Bupati Yuni.

perempuan ramah ini menekankan kepada 4 calon kepala desa yakni Zubaedi, Anis Nugroho, Supardi dan Hartana untuk menonjolkan program-program yang bermanfaat agar desa Jambeyan mempunyai masa depan yang lebih baik.

“Misalnya punya BUMDes yang mumpuni, yang bisa menambah PAD desa. Seperti desa Kaliwedi dalam satu tahun bisa mengumpulkan PAD hingga 1 milyar melalui BUMDesnya. Kemudian ada Kun Gerit di desa Jatibatur Kecamatan Gemolong yang memiliki pendapatan perhari minimal Rp 30 juta,” ujar Bupati Yuni.

Ia meminta kepada 4 calon kepala desa untuk memegang komitmen money politic tersebut karena jika berhasil Ia akan menjadikan pilot project Pilkades di desa Jambeyan yang telah belajar berpolitik dan berdemokrasi dengan benar.

Sementara di Desa Puro, Bupati Yuni mengatakan jika desa Puro bisa belajar seperti desa Jambeyan yang menerapkan komitmennya untuk tidak melakukan praktek money politic.

“Saya melihat wajah-wajah calon kepala desa di desa Jambeyan itu sangat happy dan enjoy. Berarti Pilkadesnya dibuat gayeng, ayem dan tentrem dan masyarakat senang. Berbeda dengan desa Puro calon kepala desa wajahnya sangat tegang.”canda Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *